Minahasa- Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online (DPD IWO) Minahasa terus bergerak menjalin kemitraan dengan pengambil keputusan di Kabupaten Minahasa.
Semenjak terbentuk lewat Musda ke-1 di Pantai Rumbia Langowan Selatan pada November silam, jajaran pengurus melakukan anjangsana guna mendekatkan hubungan terkait kinerja baik wartawan maupun instansi.
Setelah menyampaikan secara lisan dalam berbagai pertemuan, Rabu (12/01/2022) Ketua IWO Minahasa Stedy W Pude, Sekretaris Frangkie Ngantung serta 3 kordinator bidang, Yohanes Walean, Jefry Kandouw dan Budi Emanuel menemui Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Minahasa Diki Octavia SH MH.
Dalam audiensi tersebut, setelah memperkenalkan wadah perhimpunan wartawan online kepada Kajari Octavia didampingi Kasi Intel Yosi AH Korompis, Sekretaris Frangkie A Ngantung mengungkapkan, dalam tugas-tugas jurnalis menjadi kewajiban IWO memberitakan berbagai program dan tugas-tugas pihak kejaksaan.
"Menjadi kewajiban jika IWO yang beranggotakan wartawan di Minahasa bekerjasama menjalin kemitraan dengan Kejari Minahasa. Bentuk kemitraan di antaranya memberitakan tugas kejaksaan lebih khusus dalam mengungkapkan kasus atau laporan yang harus disampaikan kepada masyarakat," ulas Ngantung.
Menurutnya, selama ini hanya sebagian kecil yang terungkap ke publik, padahal pihak kejaksaan sudah bekerja keras menuntaskan berbagai penyidikan dugaan kasus baik pidana umum maupun khusus yang masuk ke Kejari Minahasa.
"Maka dari itu kami berharap, Pak Kejari dan jajarannya bisa menerima IWO menjadi bagian kemitraan dalam tugas-tugas kami sebagai wartawan khususnya media online dalam menyajikan berita kejaksaan, tentunya berimbang, faktual dan memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik," urainya.
Mendengar penjelasan secara gamblang yang disampaikan pengurus IWO Minahasa, Kajari Diki sangat merespon dan welcome karena menurutnya, wartawan merupakan saluran menyampaikan apa-apa yang menjadi program dan kinerja pihaknya.
"Terima kasih teman-teman IWO Minahasa. Saya sangat support dengan langkah dan sikap yang teman-teman tunjukkan dan sangat berharap dukungan, karena ada banyak informasi-informasi yang harus kami sampaikan ke publik. Dan IWO Minahasa menjadi mitra sebagai penyambung informasi," ujar Kajari Minahasa.
Diki Octavia mengakui pihaknya sangat butuh kerja sama dengan wartawan, karena ada banyak agenda yang perlu diinformasikan kepada masyarakat Minahasa khususnya, terutama terkait kinerja instansi yang dipimpinnya.
"Saya sangat welcome, dan tidak menutup informasi kepada teman-teman wartawan. Perlu juga disampaikan semisal dalam penanganan kasus korupsi, karena ada hal-hal tertentu, sehingga tidak serta merta harus diumumkan kepada publik. Masih perlu pendalaman dan butuh waktu, karena memang terus terang penyidik sangat terbatas," bebernya.
Meski begitu, Octavia meminta masyarakat Minahasa tak perlu khawatir setiap kasus yang dilaporkan seperti dugaan korupsi dana desa, akan ditangani secara profesional. "Jika memang bukti-bukti yang diajukan akurat dan indikasi mengarah, kami telusuri. Percaya kami akan naikkan jika memang bukti-bukti kuat," kunci Kajari Octavia.
Pada bagian akhir, dia meminta supaya IWO Minahasa bisa menjadi mata dan telinga dalam mengawasi setiap program yang menggunakan anggaran negara di berbagai instansi pemerintah termasuk penggunaan dana desa.