THL Jadi Pengangguran, SBA: Bupati Jangan Tinggal Diam

Swaramanadonews.co: Bolmut dirumahkanya Ratusan Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), sejak kemarin tuai kontroversi besar dan tanda tanya. Terkait hal tersebut, Wakil ketua satu DPRD Bolmut Salim Bin Abdullah,  ini meminta Bupati Depri Pontoh untuk untuk meninjau kembali kebijakan yang dinilainya kurang tepat tersebut.

"Atas nama lembaga, saya meminta kepada Bupati jangan tinggal diam, segera meninjau ulang kebijakan itu. Terutama Tim Anggaran Pemda Bolmut yang memplot anggaran ke Dinas Kesehatan," ungkapnya.

Sebelumnya Dinkes Bolmut merumahkan THL yang bekerja di PSC 119 dan seluruh Puskesmas se Kabupaten Bolmut dengan alasan keterbatasan anggaran.

"Kenapa SKPD lain mampu dipertahankan THL bahkan ada yang menambah, sementara THL di PSC 119 dan di seluruh Puskesmas jadi sasaran dirumahkan. Ada apa ini?," tegasnya.

SBA sapa akrabnya ini menyampaikan bahwa, Daerah kita ini kan dalam proses menekan angka pengangguran justru yang terjadi hari ini malah ada pengurangan atau dirumahkan seluruh Tenaga Harian Lepas di Rumah Sakit, Dinas kesehatan dan Puskesmas secara umum. "Nah ini kan bukan menekan angka pengangguran justru menambah pengangguran secara signifikan di daerah kita," ucap SBA dengan nada marah.

Iapun mengatakan, bahwa merumahkan honorer juga bisa berdampak buruk untuk jangka panjang. Menurutnya, hal tersebut bisa menambah jumlah pengangguran hingga melemahkan perekonomian masyarakat.

"Apalagi saat ini kita masih dalam pemulihan Covid-19. Dan ada banyak hal-hal lain bisa akan terjadi. Sekali lagi kita berharap kepada Bupati agar bisa lebih jeli lagi melihat kondisi masyarakatnya hari ini," paparnya.

Dalam waktu dekat kata SBA, pihak kami akan memanggil dinas terkait untuk diadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Sementara itu, terpisah Kepala Dinkes Bolmut dr Jusnan Mokoginta MARS saat dikonfirmasi membenarkan perihal THL yang dirumahkan. Menurutnya, hal itu sudah menjadi kesepakatan  pada pembahasan tahun sebelumnya.

"Anggaran kita terjadi pengurangan dan baru kali ini kita mendapatkan alokasi begitu rendah. Jadi THL masih kita rumahkan," sebutnya. 

Meski demikian pihaknya masih berharap THL dapat dipanggil kembali.

"Ada THL saja Puskesmas masih tidak mampu melayani masyarakat. Apalagi jika mereka dirumahkan. Saya berharap THL dapat kita panggil kembali"tutupnya. (IN)9*.