Sementara itu Pengemban saat ditemui wartawan dilapangan mengaku kewalahan dan menurutnya bakal tak dapat merapikan secara keseluruhan darainase yang sedang dikerjakan.
“Torang le kwa so kewalahan dan kita lihat saja nanti, apakah ada drainase yang sebagian gunakan yang lama, seiring hari kerja melewati separoh waktu 150 hari kerja.” Akuh seorang mengaku Mandor pelaksana Jems saat disambangi wartawan (31/05/2022).
Yang lucu Mandor Pengawasan sedikit blak blakan saat di wawancarai dan menyarankan menemui pimpro proyek tersebut. Dia juga mengakui sesuai petunjuk bahwa ada beberapa ruas drainase lama yang sudah ada, tetap digunakan karena untuk mencukupkan anggaran.
Sejumlah Mahasiswa politeknik Elly dan James juga mengakui bahwa galian drainase juga hanya dikerjakan asal asal. Galian ukuranya berbeda beda dibagian lain lebar ada juga yang sempit dengan pengecoran yang asal jadi. Mereka juga menjelaskan bahwa mengingat jalan raya politeknik ini sering dialui konteiner, selayaknya sebelum diaspal pengerasan di sejumlah ruas tertentu yang dulunya sering digenangi air berlumpur harus diselipkan batu dasar dan tak hanya gunakan sirtu, lalu di gilas dan diaspal.
Konstruksi bagian lapisan bawah akan bermasalah karena tidak kuat hanya ditutupi sirtu pengerasan
”Bagunanan ini tak lama bertahan, karena lapisannya tidak kuat. Apalagi coran pondasi drainase sebagian batu, sebagian hanya dicor begitu saja. “Ujar Mahasiswa teknik yang lain Melvin sembari meminta pengawasan harus diperketat dan turun melihat langsung, jika ada pekerjaan yang terlihat asal asalan tegas mereka, sepantasnya dibongkar dan perbaiki.
(ELVIS/*)
