Ditemui usai kegiatan ini, Senin (12/09/2022). Kaitjili menuturkan bahwa bahwa pemilihan Nyong dan Noni Sulut ini merupakan wadah dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia serta mencari Pemuda-pemudi yang unggul di Sulawesi Utara untuk dijadikan Duta Wisata.
"Kegiatan ini bukan hanya sekedar kegiatan yang biasa saja tapi ini merupakan ajang dimana masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan wakil-wakilnya untuk dapat menunjukan yang terbaik dimana mereka dalam prosesnya mereka akan diberikan bekal pengetahuan agar mereka memiliki rasa percaya diri," ungkap Handri Kaitjili.
Menurut Kaitjili yang terpilih nantinya merupakan yang terbaik diantara mereka yang terbaik untuk mewakili Provinsi Sulawesi Utara di berbagai forum baik Nasional maupun internasional.
Adapun tugas utama yang mereka akan lakukan menurut Kaitjili adalah sebagai representasi daripada Sulawesi Utara untuk memperkenalkan Pariwisata, Budaya serta ekonomi kreatif dimana semua itu mereka harus dapat menjadi perwakilan Pemerintah Provinsi untuk memperkenalkan berbagai potensi yang dimiliki daerah dimata dunia.
"Dan pasti namanya Pariwisata Prime Moves multiplayer effect pasti akan terhubung dengan berbagai sektor didalamnya dan kita mengharapkan mereka kalau bicara Pariwisata jangan cuma menunjukkan berbagai potensi wisata hanya dengan menunjukkan foto tetapi mereka harus dapat lebih memahami sustainable tourism yaitu bagaimana Pariwisata itu dikembangkan dengan kita mempertahankan bahkan lebih mengembangkan lingkungannya,"terang Kaitjili.
Adapun empat daerah di Sulut yang pada tahun 2022 ini tidak mengirimkan utusannya diajang Nyong dan Noni Sulut kali ini yaitu Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolmong Selatan dan Kepulauan Talaud, Tambah Kabid Yudistira Siwu
(ELVIS)
