Dalam sambutannya Praseno yang mewakili Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE mengatakan Secara geografis letak Provinsi Sulawesi Utara sangat strategis karena berhadapan langsung dengan kawasan Asia Timur dan Pasifik yang menjadikan Provinsi Sulawesi Utara berpotensi sebagai pusat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi regional.
"Untuk mempertegas posisi yang strategis itu, Visi daerah yang akan dicapai dalam periode 2021-2026 adalah mewujudkan Sulawesi Utara yang maju dan sejahtera sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Asia Pasifik," ujar Praseno.
Menurutnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berniat untuk memaksimalkan keunggulan posisional wilayah sebagai kekuatan membangun daerah yang berarti sekaligus memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia.
"Sektor investasi pun menjadi salah satu sektor prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk menggairahkan sektor-sektor strategis lainnya dan meningkatkan perekonomian. Terkait dengan itu, dapat disampaikan bahwa perekonomian daerah di Sulut saat ini, pasca pandemi, telah kembali tumbuh positif. Di Triwulan II tahun 2022, perekonomian Sulawesi Utara tumbuh 5,93%, diatas pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,44%. Diproyeksikan kedepan pertumbuhannya akan lebih positif lagi, seiring dengan tekad kita, yang sudah diarahkan untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," jelas Praseno.
Praseno menambahkan, pengembangan investasi yang berstatus usulan masuk, antara lain: Jalur Kereta Api Manado - Bitung, dan Kawasan Industri Bolaang Mongondow. Diluar itu, ada juga yang berstatus persiapan studi, diluar konstruksi, yakni: Jembatan Bitung - Lembeh sebagai sarana pendukung kelancaran arus barang dan jasa dari Pulau Lembeh ke Mainland Kota Bitung, salah satu Kota di Sulawesi Utara yang sedang difokuskan dapat menjadi jalur keluar masuk yang sibuk dengan aktivitas perdagangan dari jalur laut.
(ELVIS)
