Dalam sambutannya Tienneke Adam menyampaikan bahwa untuk indikator kinerja DKP Sulut untuk produksi perikanan jumlah produksi tangkap untuk target tahun 2022 sebesar 971.185 ton sedangkan realisasinya untuk triwulan III baru sebesar 625.000 ton ini terbagi dari produksi perikanan tangkap serta produksi perikanan budidaya.
"Harapan kami semoga di sisa waktu bulan desember ini kita dapat mencapai target kalau bisa dapat melebihi," harap Adam.
Sedangkan untuk Nilai tukar nelayan target 104 dapat dicapai menjadi 110,14 dan Nilai tukar pembudidaya 95,70 masih dibawah 100 dikarenakan faktor pakan ikan yang dirasakan masih terlalu mahal, ujar Tienneke.
"Untuk realisasi PAD sampai dengan bulan November 2022 Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Sulut dari target Rp.1.980.115.200,- dapat dicapai Rp.2.539.932.573 atau naik 128% dari target yang diberikan," jelas Adam.
Kesempatan ini juga Tienneke Adam menyampaikan bahwa ada beberapa UPT ada yang memang belum mencapai target yang diberikan karena pendanaan yang dirasakan masih terlalu minim dan kondisi yang belum terlalu normal namun hal ini tidak membuat DKP Sulut berhenti sebaliknya terus membuat terobosan dan inovasi guna memaksimalkan kinerja yang ada.
"Ada beberapa UPT yang memang belum dapat mencapai target yang diberikan namun ada satu UPT yaitu Balai Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan ini dari target yang diberikan sebesar 175 juta namun realisasinya bisa mencapai 213 juta atau naik 121,86 persen," terang Tienneke yang disambut aplaus dari undangan.
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan dialog dan tanya jawab yang diberikan oleh para wartawan kepada segenap UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang turut serta dalam pelaksanaan Rakor kali ini.
(ELVIS)
