Terkait hal itu, Anggota DPRD Sulut, Melky Jakhin Pangemanan, menegaskan PLN Suluttenggo harus menjawab keresahan publik dengan cepat dan solutif.
“Masyarakat kita sangat dirugikan karena listrik sering padam di Sulawesi Utara,” Tegas MJP, diruang kerjanya.
Ketua DPW PSI Sulut itu juga menuturkan kondisi cuaca ekstrem di Sulut jangan selalu menjadi alasan bagi PLN.
“Harus ada langkah preventif dalam menangani persoalan kelistrikan. Saya minta, segera menormalkan kembali kondisi listrik PLN di Sulut. Jangan sampai Perusahaan Listrik Negara menjadi Perusahaan Lilin Negara,” Tuturnya.
Sementara General Manager PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo, menyampaikan Terhentinya aliran listrik kepada pelanggan ini diakibatkan adanya indikasi gangguan yang disebabkan cuaca ekstrem yaitu angin kencang dan hujan lebat, sehingga sebanyak 1.240 Gardu Distribusi dan 15 penyulang (penyalur) yang tersebar di kota Manado, Minahasa, dan Tomohon perlu pemulihan.
“Saat ini tim dari PLN UP3 Manado tengah mengamankan titik gangguan, termasuk adanya pohon roboh yang mengenai Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang sedang dilakukan perbaikan,” kata Dartomo, Selasa (14/02/2023).
Tim pemulihan PLN berupaya secepatnya untuk melakukan penormalan sistem kelistrikan, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali pulih.
Hingga pukul 16.00 WITA, sebanyak 523 Gardu Distribusi berhasil dinormalkan sehingga 35.253 pelanggan dapat kembali menikmati listrik dari Total 1.240 Gardu Distribusi dan 97.844 pelanggan yang terdampak.
Upaya penormalan langsung dilakukan oleh PLN dengan SOP pengalihan beban untuk meminimalisir luasnya daerah terdampak, salah satunya dengan melakukan manuver memberikan pembebanan pada GI yang terganggu secara bertahap.
PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan terhentinya aliran listrik sementara, dan terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik demi pelayanan terbaik untuk masyarakat. (***/M)