SWARAMANADONEWS . COM – Selasa (7/3/2023) Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Peduli Pendidikan Sulawesi Utara (Sulut) Ir Julius Jems Tuuk, meminta pemerintah menghapus penarikan dana komite sekolah yang selama ini yang dianggap sering menjadi biang permasalahan selama ini.
Hal ini dikatakan Tuuk saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Sulut bersama Aliansi Peduli Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sulut, Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sulut, dan Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sulut dalam rangka memberikan masukan terkait pembahasan Ranperda Pendidikan yang sementara digodok Pansus di DPRD Sulut.
Dikatakannya, penerapan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur tentang dana komite sekolah yang berlaku selama ini tidak tepat
” Mohon maaf ibu ketua saya tetap bersikukuh tidak boleh ada dana komite, ” tegas Tuuk dihadapan ketua Komisi IV sekaligus ketua Pansus Ranperda Pendidikan Vonny Paat.
Selama ini kata Tuuk, banyak kasus yang sering terjadi terkait dana komite, salah satunya masalah Ijazah yang “disandera” pihak sekolah karena belum membayar uang komite.
” Ini fakta, apakah ini terjadi? hampir semua. Kalau Perda Pendidikan ini tetap mengakomodir dana komite saya akan melakukan gugatan untuk membatalkan Perda ini, karena Perda ini dijadikan alat perampokan para oknum kepala sekolah kepada muridnya. ” tegas Tuuk yang juga anggota DPRD Sulut ini.
” Karena kalau ada rekomendasi Perda ini menyatakan bahwa komite sekolah masih bisa menarik dana komite, maka Perda ini dijadikan legalisasi oknum – oknum kepala sekolah melakukan perampokan, ” tagasnya lagi.
Bahkan fakta dilapangan kata Tuuk, komite sekolah justru memanfaatkan dana PIP yang seharusnya diperuntukan bagi siswa.
Disisi lain lanjut Tuuk mengkritisi pemerintah melalui dinas terkait yang justru hanya menjadi alat “pemadam kebakaran” saat muncul kasus – kasus seperti itu.
Ia juga mengkritisi kinerja Kadis Pendidikan Sulut Grace Punuh yang sering melempar permasalahan ke pihak lain
” Kalau terjadi masalah seperti ini harusnya di take over bukan menunjuk orang lain. Pemimpin yang baik ketika terjadi masalah saya yang bertanggung jawab harusnya seperti itu, ” tukasnya.(***/M)