Minahasa:Swaramanadonews.co - Pantai Kawis yang terletak di Desa Lalumpe, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa kembali memakan korban.
Sebelumnya 7 Tahun yang lalu Sebanyak 9 (sembilan) orang remaja GMIM Sentrum Liningaan merenggang nyawa di duga tenggelam akibat arus.
Sehingga pemerintah setempat menutup tempat wisata tersebut karena di anggap berbahaya untuk wisatawan.
Kali ini, seorang Frater dari Seminari Hati Kudus Yesus (HKY) Pineleng menjadi korban.
Korban Marianus M. Weleng sebelum di temukan meninggal dunia. Korban sempat tenggelam dan di duga terhempas ombak hingga di temukan tak bernyawa sekita pukul 08.30 pagi di Muara Pantai Kawis.
Kapolres Minahasa AKBP Tommy B Souissa S.I.K melalui Kasie Humas IPTU Johan Rantung membenarkan akan di temukannya jenazah dari Frater Weleng.
” Korban di temukan tak bernyawa sekitar pukul 08.30 dengan bantuan TNI/ Polri dan Tim SAR serta masyarakat Nelayan sekitar tempat kejadian,” jelas Rantung saat di konfirmasi (Rabu,12/04/23)
Kronologi Kejadian
Rantung menjelaskan korban menghilang sejak Selasa, 11 April 2023.
” Korban datang bersama 24 orang lainnya dari Seminari HKY Pineleng untuk berwisata di Pantai Wanua Tulap,” ungkapnya.
Menurut keterangan saksi Lino Karundeng, Frans Deda dan Oscar Jangging yang merupakan rekan korban mengatakan mereka dari Pantai Wanua Tulap untuk mencari kerang di pesisir.
Kemudian, mereka mencari kerang ke arah timur pantai Wanua hingga ke pesisir Pantai Kawis.
Tiba-tiba, Lino dan Frans mendengar teriakan korban sontak terlihat tubuh hingga kepala korban tenggelam. Saksi berlari bermaksud menolong tapi saat tiba di lokasi tenggelam korban sudah menghilang.
Saksi memanggil rekan-rekan mereka dan warga sekitar untuk mencari korban dengan perahu dan peralatan seadanya, namun tidak membuahkan hasil.
Dan pukul 08.30 dengan bantuan TNI/ Polri dan Tim SAR serta masyarakat Nelayan sekitar, baru korban di temukan tak bernyawa di Muara Pantai Kawis.(Waseng)