SMNC - Pertemuan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey (OD) dan Direktur Utama Grup Conch Yang Jun di Anhui Cina, Senin (08/05) menghasilkan sejumlah poin penting.
Salah satunya, terkait ajakan
Gubernur Olly kepada pihak Conch, agar mau berinvestasi pada proyek pengolahan
sampah menjadi energi listrik (PSEL) di Sulut.
Gubernur Olly mengucapkan terima
kasih atas kerjasama yang terjalin selama ini. Dia mengatakan kunjungan ke Cina
sekaligus melihat teknologi dan infrastruktur yang belum ada di Sulut.
“Senang Conch dapat berinvestasi
di Indonesia lebih khusus di Sulawesi Utara. Sehingga Industri di Sulawesi
Utara dapat bertumbuh lebih cepat,” katanya.
“Saat Ini Sulut sedang
mempersiapkan proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL). Semoga
Conch mau berinvestasi pada proyek PSEL di Sulawesi Utara. Salah satunya karena
dari sisi jarak Sulawesi Utara lebih dekat
ke China bila dibandingkan dengan Jakarta,” lanjut Olly.
Gubernur Olly menerangkan bahwa di sekitar lokasi pabrik Conch saat ini di Bolmong banyak sekali sekam padi atau kayu-kayu sisa yang bisa menjadi alternatif batubara karena daerah Bolmong adalah lumbung beras.
“Pemerintah Provinsi Sulut dapat
menyiapkan lahan untuk menanam kayu/bambu untuk bahan bakar,” terangnya.
Terkait pariwisata di Sulut,
Gubernur Olly meminta dukungan dari pimpinan Conch agar mengajak karyawan Conch
untuk berwisata ke Sulut. “Wisata Sulut tidak kalah dengan Bali. Budaya di
Manado tidak jauh berbeda dengan budaya di China. Karena kalau melihat sejarah
orang Manado keturunannya dari China,” ungkapnya.
Lebih jauh, Gunernur Olly juga
membeberkan banyaknya peluang investasi yang bisa dimanfaatkan oleh Conch di
Sulut sebagai bagian dari OBOR serta melobi dukungan pihak Conch agar kerjasama
sister province yaitu Provinsi Anhui dan Provinsi Sulut dapat segera terwujud.
Sebelumnya, Dirut Grup Conch
Yang Jun menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Sulut atas dukungan
operasional pabrik Conch di Sulut berjalan lancar.
“Terima kasih karena operasional
pabrik di Sulut sangat lancar. Indonesia adalah investasi pertama di luar China
(terutama Sulawesi Utara-pabrik paling berhasil) sebagai salah satu destinasi
kebijakan OBOR (One Belt
One Road),” katanya.
“Harapan yang tinggi supaya
investasi ini dapat memberikan keuntungan keuntungan bagi kedua belah pihak,”
lanjut Yang Jun.
Menurut Dirut Conch, sesuai arahan pemerintah pusat (Cina), investasi utama adalah industri semen kemudian akan didiversifikasikan ke industri yang lain seperti pipa PVC, pintu
jendela, kaca dengan teknologi terbaru, tambang yang digerakkan dengan robot, dan industri yg digerakkan dengan robot lainnya.
“Untuk itu dimohonkan dukungan
investasi Conch di Indonesia,” pintanya.
Yang Jun juga menyebut di Cina,
teknologi pengolahan sampah sedang dikembangkan untuk mengganti batubara
sebagai sumber energi.
“Belakangan ini harga batubara
terus naik. Untuk itu saat ini sedang diganti alternatif sumber energi salah
satunya dari pengolahan sampah. Jika ini berhasil maka teknologi ini dapat
dibawa ke Indonesia,” paparnya.
Tambah dia, selain sampah bisa
juga benda tak terpakai lainnya seperti sekam padi dan kayu yang nantinya bisa
dibeli dari masyarakat sebagai tambahan pemasukan untuk menjadi bahan bakar.
“Contohnya pabrik di kamboja,
Laos. Faktor kunci adalah lokasinya dekat dengan pabrik. Batang-batang padi
setelah panen padi daripada dibakar jadi polusi lebih baik dijadikan bahan
bakar,” tandas Yang Jun.
Diketahui, saat ini sisa hasil PLTU
(limbah berbahaya) dibakar di pabrik semen, sehingga
pabrik semen bukan hanya menghasilkan semen tetapi berfungsi sebagai filter
kota untuk pengolahan limbah/sampah.
Conch saat ini sedang melakukan
penelitian bambu sebagai bahan bakar. Jika ini terwujud akan membuka lapangan
kerja baru bagi masyarakat sekitar dan mendukung upaya pengentasan kemiskinan.
Jika ini berhasil akan diterapkan di Sulut.
Terkait pariwisata di Sulut,
Dirut Conch menyarankan perlunya promosi destinasi wisata
yang ada di Sulut. Kata dia, Conch akan bekerjasama dengan stakeholder
pariwisata di Cina untuk mempromosikan destinasi wisata di Sulut terutama
kepada para karyawan Conch.
Tak hanya itu, Yang Jun juga
memastikan percepatan realisasi usulan kerjasama sister province Anhui-Sulut
karena didukung
sudah ada investasi di Sulut.
terbuka apalagi dengan adanya kebijakan OBOR banyak peluang kerjasama yang dapat dilakukan'” kuncinya. (*ist)