Swaramanadonews.co - Integritas serta komitmen para oknum anggota DPRD Kabupaten Sangihe yang katanya merupakan representasi dari keterwakilan rakyat yang dalam setiap kampanye politiknya demi menarik simpati warga dan meraup suara yang banyak, selalu menggembar-gemborkan bahwa dirinya saat kampanye berlangsung, akan menyuarakan aspirasi atau suara rakyat dan berjuang untuk kepentingan rakyat serta terwujudnya kebenaran dan keadilan. Bahkan tragisnya, ada oknum anggota DPRD Kabupaten Sangihe yang dengan berani dan percaya diri menggelar kontrak politik demi menunjukan integritas serta komitmennya ke publik, sehingga publik yakin bahwa oknum tersebut layak dan pantas untuk diusung agar bisa duduk dan menjadi anggota DPRD Kabupaten Sangihe.
Namun, sayang seribu sayang, ternyata janji hanya tinggalah janji. Karena sumpah yang diucapkan serta janji yang digembar-gemborkan bahkan kontrak politik yang telah ditandatangani, mungkin hanya akan menjadi sebuah retorika. Sebab, jika ada keluhan ataupun persoalan serta kepentingan rakyat yang tidak searah apalagi berseberangan dengan kepentingan politik para oknum yang selalu mengaku wakil rakyat ini, maka
patut diduga, sebagaimana pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya, aspirasi dan persoalan serta kepentingan rakyat itu, kemungkinan besar hanya akan habis tercatat sebagai agenda rapat atau agenda persidangan saja. Akibatnya, beberapa aktifis Sangihe pun unjuk komentar.
Ketua LSM LP - KPK Sangihe, Johan Lukas, A.Ma.Te, mengungkapkan pengalaman buruknya sewaktu membawa aspirasi warga untuk dibahas diforum DPRD kabupaten Sangihe.
" model seperti ini kan sudah terjadi berulang -ulang kali dan saya salah satu yang mengalami sikap perlakuan para beliau-beliau di DPRD Sangihe. Permohonan kami untuk digelarnya rapat dengar pendapat ( RDP ) pada periode lalu, tidak ditindaklanjuti. " ungkap Johan yang juga bernama lain, Edler.
Lebih jauh, sosok aktifis muda dengan ciri khas berambut gondrong ini mengharapkan agar anggota DPRD yang nanti akan terpilih, bisa lebih peduli lagi dengan aspirasi dan persoalan yang ada dimasyarakat.
" ke depan saya berharap para anggota DPRD apalagi yang sedang mencalonkan diri, agar menjadi DPRD yang peka dan responsif lagi. Untuk masyarakat, agar lebih selektif lagi dalam memilih wakil kita di DPRD, apalagi untuk anggota DPRD lama yang kita sudah tahu selama satu periode lima tahun ini tidak ada yang diperbuatnya. Buat apa dipilih. " harap Johan.
Selain Johan, ungkapan bernada kekecewaan juga diuntaikan oleh Pimpinan salah satu ORMAS terbesar di Indonesia, Franky Supit, SH.
" saya sebagai pihak pemohon lewat pendampingan pihak LSM A2NU ( Aliansi Aktifis Nusa Utara ) merasa kecewa dengan kinerja para anggota DPRD yang kurang dengan persoalan masyarakat karena sejak Bulan Mei, saya bersama rekan-rekan di A2NU telah mengajukan permohonan RDP, tapi sampe sekarang belum ada kejelasan. ungkap Ketua Pemuda Pancasila Sangihe.
Komentar senada juga turut disuarakan oleh seorang tokoh yang terkenal berani dan blak-blakan dalam berbicara, pentolan LSM MERAH PUTIH Sangihe, Nader Baradja.
" menurut saya, tidak ada alasan bagi pihak untuk tidak menindaklanjuti permohonan DRP warga masyarakat dan jika ini terjadi sangat disayangkan ya. Sebab DPR ini merupakan wadah tempat kita untuk menyalurkan aspirasi rakyat. Karena itu, DPR harus merespon permohonan RDP, apapun alasannya. " kata Nader.
Menjawab pertanyaan dan berbagai komentar, dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dewan ( SEKWAN ) DPRD Kabupaten Sangihe, Ir. Riputri Tamaka, ME, mengatakan bahwa semua permohonan apapun termasuk RDP yang masuk ke Sekretariat DPR, tetap akan kami tindaklanjuti sesuai petunjuk dan disposisi Pimpinan.
" memang saat ini ada beberapa permohonan RDP yang masuk ke Sekretariat DPR namun tetap mengikuti prosedur mekanisme yang ada di DPR. Jadi, setiap permohonan itu, tetap akan kami tindaklanjuti sesuai disposisi Pimpinan. " kata Putri saat disambangi diruang kerjanya.
Arya_173
