swaramanadonews.co - NUSA UTARA. Rusaknya sejumlah peralatan kesehatan ( ALKES ) khususnya poli gigi RSUD Liun Kendaghe Tahuna, mengakibatkan layanan kesehatan terhadap pasien gigi, menuai keluhan. Diperoleh informasi dari salah seorang tenaga medis poli gigi yang enggan disebutkan namanya, bahwa beberapa ALKES gigi yang mengalami kerusakan, yaitu skeler gigi atau alat untuk membersihkan karang gigi, alat flomber sinar ultra violet serta 1 buah kursi gigi atau dental unit.
Saat bincang - bincang dilokasi antrian depan ruangan poli, beberapa orang pasien gigi pun menguraikan keluhan mereka. Salah seorang pasien gigi, Tommy / 62, warga Kelurahan Manente menuturkan berapa bulan, dirinya harus kembali memeriksakan giginya karena tambalan giginya hanya tambalan sementara belum paten.
" saya setiap 3, 4 sampai paling lama 6 bulan sekali harus kembali ke poli gigi karena tambalan gigi saya sudah tercabut. " tutur Tommy.
Rintihan keluhan " seirama " juga dilantunkan oleh Ririn / 43, warga Kelurahan Bungalawang.
" waktu bekerja saya sedikit terganggu karena kurang lebih empat kali dalam sebulan harus bolak - balik untuk membawa anak saya perawatan gigi. " kata Ririn yang ikut nimbrung dalam pembicaraan.
KADIS Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr. Handry Pasandaran, ketika disambangi wartawan swaramanadonews.com diruang kerjanya menjelaskan bahwa kami akan berupaya untuk mengkoordinasikan ke pihak rumah sakit terkait keluhan para pasien gigi ini.
" kami akan mengkoordinasikan keluhan ini dan memerintahkan Direktur rumah sakit bersama jajaran agar segera melihat langsung dilapangan kondisi reel keadaan peralatan. Jika, sekiranya dari hasil penilaian, kondisi alatnya masih bisa diperbaiki, ya kita akan perbaiki. Tapi, jika kondisi alatnya sudah rusak berat dan tidak layak lagi dalam pemanfaatannya
dan hitung - hitungannya antara biaya perbaikan dengan nilai anggaran untuk pengadaan alat baru tidak terlalu jauh, maka untuk efisiensi anggaran, maka lebih baik dianggarkan pengadaan alat baru saja. " tutur Pasandaran.
Lebih jauh lagi, pria berparas tampan dan murah senyum ini menguraikan bahwa untuk alokasi anggaran pengadaan alat baru, lanjut Pasa, bisa menempuh dua mekanisme untuk tipe rumah sakit blud, yakni dari dana blud dan
" untuk pengadaan alat baru dirumah sakit BLUD, dapat ditempuh lewat dua mekanisme penganggaran. Yang pertama, bisa dari dana blud, yaitu dana yang diperoleh dari hasil pendapatan rumah sakit. Jika memadai maka bisa langsung diadakan tapi prosedur perubahan rencana bisnis anggaran atau RBA. Dan jika masih tidak memadai, maka kami akan sarankan ke pihak rumah sakit agar menginput usulan pengadaan alat baru yang sesuai tentunya sesuai kebutuhan lewat dana DAK tahun 2024. " tutup Pasandaran.
Arya_173