swaramanadonews.co - NUSA UTARA. Sikap dan kebijakan pihak sekolah terkait perbaikan dan pemeliharaan fasilitas gedung sekolah dan buku - buku sekolah, menuai komentar dan tanda tanya publik.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan kebijakan pemerintah. Sebab substansi dikucurkannya DANA BOS, seyogyanya untuk meringankan beban orang tua khususnya bagi orang tua siswa yang tidak mampu. Namun, kenyataannya justru sangat kontras, karena sejumlah orang tua siswa mengeluh terhadap sikap dan kebijakan pihak sekolah yang dianggap terlalu membebani dan memberatkan.
Djoni misalnya. Salah satu dari antara orang tua siswa di SDN I Tahuna, mengungkapan bahwa anaknya kesulitan dalam belajar karena tidak memiliki dan tidak mampu membeli buku pelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah.
" saya sebagai orang tua tidak mampu, merasa berat untuk membeli buku karena harganya mahal dan tidak bisa dicicil. Bukankah dengan menjual buku, pihak sekolah sama saja telah berbisnis ? " keluh Djoni.
Selain Djoni, ungkapan kekesalan juga diutarakan oleh beberapa orang tua yang ikut nimbrung dalam percakapan.
" kami juga diminta uang untuk mengecat dinding sekolah. Lalu dikemanakan dana bos. Disementara, kami orang tua siswa masih dimintai sejumlah uang oleh pihak sekolah. " beber salah seorang dari orang tua siswa yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Dihubungi terpisah, orang nomor satu didunia pendidikan Sangihe, Kepala Dinas Pendidian Kabupaten Kepulauan Sangihe, Drs. Djoli Mandak, M.Pd, menegaskan pihak sekolah tidak boleh berbisnis dan meminta uang kepada orang tua siswa apalagi jika permintaan itu sampe menjadi beban dan memberatkan kecuali ada kesepakatan dengan pihak paguyuban. Tapi, khusus mengenai membeli buku, saya tegaskan bahwa jika kedapatan, akan saya tindak tegas. " tegas Djoli.
" seharusnya, dalam hal belajar - mengajar, pihak sekolah dan guru, berpikir bagaimana caranya agar siswa itu bisa tetap bisa belajar dengan baik dan lancar, jangan sampai hanya karena tidak ada buku menjadi kendala bagi siswa untuk menuntut ilmu. Karena pendidikan itu, merupakan salah satu hak anak atau siswa yang diprioritaskan oleh pemerintah sehingga dengan dikucurannya DANA BOS, diharapkan tidak ada lagi anak yang tidak bisa bersekolah apalagi dengan alasan ekonomi tidak mampu ataupun karena tidak bisa membeli buku cetak dan sebagainya. " tutup Djoli.
Arya _ 173
