RATAHAN - Buntut dari pernyataan anggota dewan Mitra, Royke Peleng yang mempertanyakan tiga point, yakni ekploitasi kebun raya Megawati di Ratatotok, penarikan tenaga guru ASN dari sekolah swasta serta pemberian bantuan di greja, di kegiatan Paripurna beberapa waktu kemarin, mendapat tanggapan tegas dan keras dari Bupati Mitra, James Sumendap SH, MH.
Sumendap dalam video rilisnya yang viral dibagikan netizen di media sosial (Medsos) menyebut, bahwa Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara tidak pernah membiarkan siapa saja melakukan perusakan hutan di kebun raya Megawati Soekarno Putri di Ratatotok.
"Anda tau? atau anda lupa! bahwa ada salah satu anggota dewan yang juga sekretaris dewan pengurus dari salah satu partai, dia karena melakukan pengrusakan di kebun raya Megawati Soekarno Putri masih menjalani hukuman tetap yang diputuskan pengadilan lewat dakwaan jaksa yang juga melalui proses penyidikan dan penyelidikan pihak kepolisian," tegas Bupati, sembari menyentil ketua umum (Ketum) Nasdem, Surya Paloh yang mungkin tidak tahu ada anggota partainya yang sedang menjalani hukuman tetap.
Kemudian, terkait dengan penarikan guru dari sekolah swasta, lagi tegas Sumendap, pihaknya sudah melakukan sesuai prosedur karena mengikuti surat edaran dari Kementerian Pendidikan. Dimana pemerintah daerah, termasuk Pemkab Mitra menarik guru ASN dari sekolah-sekolah swasta.
"Surat Kementerian Pendidikan memberikan instruksi semua sekolah swasta yang ada ASN ditarik. Karena itu pembebanan APBD dan juga pembebanan APBN. Dan sekolah swasta itu harus mandiri. Khususnya di GMiM saya sudah sampaikan kepada Sinode GMIM, buat sekolah unggulan, agar dikemudian hari kita bisa mempunyai kwalitas dan kemampuan yang mumpuni," sebut Sumendap sembari menyebutkan Pemkab Mitra berkomitmen dan terus membantu soal pendidikan.
Kemudian selanjutnya menyoal terkait bantuan Greja, Sumendap pun membantah tudingan Peleng dan mengatakan dirinya sudah merealisasikan bantuan tersebut. Justru semua bantuan diputuskan dalam APBD yang sebut Sumendap diketahui oleh Peleng sendiri.
"Dimana saya tidak merealisasikan bantuan gereja. Justru semua diputuskan dalam APBD termasuk diketahui Peleng sendiri. Dan dia juga yang menyetujui APBD itu sendiri. Bisa aja proposal itu tidak masuk. Namun itu bukan kewenangan saya," timpal Sumendap sambil menyentil Peleng harus banyak belajar lagi sehingga kedepannya tidak mengeluarkan pernyataan yang kontroversi. (***)