Mukerda yang digelar di Sekolah Alkitab Langowan ini, di buka resmi Gubernur Olly Dondokambey.
Dalam sambutan Guberrnur Sulut Olly Dondokambey mengungkapkan, tentunya kegiatan hari ini tanpa campur tangan dan tuntunan Tuhan, agenda yang telah direncanakan ini tidak bisa dilaksanakan.
“Puji Syukur, Puji Tuhan Gereja PanteKosta di Sulut dapat melaksanakan kegiatan Musyawara Kerja Daerah,” ungkap Gubernur Olly pada kegiatan yang dihadiri Ketua Umum Pusat GPdi, Pdt. Dr. Johnny Weol, MM, MTh, Ketua Umum GPdi Sulut, Pdt. Yvonne Y Awuy Lantu serta, Bupati Minahasa, Royke Roring dan Ketua Panitia Mukerda GPdi, Pdt. Hanny Kolondam.
Mengiringi suka cita yang terangkai indah dalam kebersamaan ini, lanjut Gubernur dua periode ini, dirinya tentu atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, mengucapkan selamat melaksanakan Mukerda kepada seluruh peserta warga GPdi Sulut.
“Pertemuan kali ini bukan sekedar pertemuan rutin, tapi pada sebuah peristiwa penting yang mengundang kita semua untuk merenung, berkontemplasi dan menggali makna lebih dalam, dalam perjalanan kita sebagai jamaat,” ujar Dondokambey.
Dikatakanya, bahwa Mukerda GPdi ini merupakan momen untuk mengevaluasi pencapaian GPdi, menetapkan tujuan yang baru dan merumuskan strategi yang lebih efektif dalam menyebar pesan kasih karna Tuhan.
“Seperti yang disamapaikan Ketua Panitia, yang mana kegiatan ini, banyak juga yang diharapkan dapat melantik para Gembal-gembala muda kedepan, sehingga lebih banyak para pelayan Tuhan ditengah masyarakat yang kondisi saat ini yang kita hadapi, tantangan yang kita hadapi saat ini begitu kompleks. Baik kehidupan kita bermasyarakat maupun berkeluarga yang memang menjadi tantangan kepada pemimpin umat beragama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Olly menginformasikan, terdapat sejumlah kasus didalam keluarga di Sulut yang masuk ke Pengadilan.
“Ini catatan yang paling banyak kasus didalam keluarga terjadi pelecehan terhadap anak di Sulut. Ini catatan yang ada di Pemprov Sulut. Nah, ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita sebagai pelayan Gereja, pelayan masyarakat, sebagai Pimpinan Pemerintah, bagaimana hal ini tidak terus berkembang ditengah-tengah masyarakat Sulut yang begitu ramah, yang selalu mendapatkan predikat Provinsi dan Kota yang sangat toleransi. Tapi disatu sisi banyak hal yang menjadi prihatin bagi kita semua,” imbuhnya.
Didalam pertemuan Mukerda GPdi Sulut, kata Orang Nomor satu di Sulut ini, persoalan di atas menjadi satu bahan pokok yang menjadi pembahasan juga, untuk merekomendasikan apa langka yang harus dilakukan untuk mengahadapi tantangan-tantangan tersebut.
“Gereja GPdi Sulut salah satu jamaat terbesar di Sulut. Tentunya Pemerintah sangat mengharapkan dukungan didalam kegiatan-kegiatan didalam kehidupan sosial bermasyarakat, ini penting. Kita sudah sukses didalam mensosialisasikan didalam pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Sulut naik terus, nilai tukar pertanian juga ikut menanjak terus, sehingga banyak kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan baik. Tingkat kemiskinan juga mulai turun, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin merapat, buka melebar,” bebernya.
Ia menegaskan, Mukerda ini merupakan kesempatan untuk merenungkan kembali peran sebagai jamaat dan warga Sulut. “Kita harus bersatu, bekerja bersama dan menjalankan tugas kita kepada Tuhan dalam mengabdi kepada masyarakat, kita harus tetap setia pada nilai-nilai iman kita sambil tetap terbuka untuk berdialog dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk kepentingan bersama,” sebut Gubernur Olly.
Turut mendampingi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan,Kadis Pariwisata, Kadis Pendidikan, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kabag PBJ, Plt.Kabag Prokopim, Camat se - Langowan Raya.(Jewa)
