swaramanadonews.com _ NUSA UTARA. Pelayanan kelistrikan pihak PLN UP3 Tahuna dikeluhkan dan dikecam serta dinilai mengecewakan warga Sangihe. Keluhan dan kekecewaan bahkan kecaman warga Sangihe ini sangatlah beralasan. Pasalnya, dalam beberapa minggu terakhir ini, sering terjadi pemadaman listrik, baik secara teratur bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah diumumkan lewat pemberitaan sebuah media elekronik stasiun radio terkenal dan parahnya lagi lebih sering terjadi pemadaman listrik yang tidak terjadwalkan alias tidak teratur. Dalam artian, baru saja menyala sekitar 20 menit usai pemadaman sesuai jadwal, tiba - tiba tanpa ada penyebab semisal karena fakfor alam, secara mendadak serta tanpa pemberitahuan terjadi lagi pemadaman sepihak.
Akibat pemadaman tersebut, telah menyebabkan banyak kerugian dialami warga, baik dari segi materiil maupun dari segi ekonomi.
Dari segi materiil, beberapa warga
mengaku bahwa ada sebagian barang elektroniknya, rusak. Rusaknya barang elektronik tersebut, entah kenapa, tapi, yang jelas, menurut keterangan beberapa warga dilokasi demo yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa barang elektroniknya, rusak setelah pihak PLN UP3 Tahuna, memberlakukan pemadaman terutama pemadaman yang terjadinya mendadak dan tidak terjadwalkan.
Disementara kerugian dari segi ekonomi, ada pula sejumlah pedagang warung makanan yang menceritakan bahwa omset keuntungannya menurun drastis sebab tidak sedikit ikan dan daging yang ada dalam kulkas atau friser, demi alasan kesehatan, walau terpaksa, harus iklas dan rela untuk dibuang karena ikan dan daging sudah melek dan tidak layak untuk dikonsumsi. Penyebab lain sebagai efek dari pemadaman listrik adalah jumlah orang yang datang makan, menurun atau berkurang. Masih dari sisi ekonomi, para penjahit yang ada di Mall Pasar Trikora Tahuna pun mengiyakan bahwa pendapatan mereka menurun akibat pakaian jahitan yang menjadi terlambat yang disebabkan oleh pemadaman listrik yang tidak teratur.
Alhasil, berbagai keluhan, kekecewaan dan kemarahan bahkan kecaman warga pun berseliweran dan membanjiri berbagai media sosial ( MEDSOS ), seperti WA dan FB yang mencapai puncaknya pada Jumat, 29/9/23, sekelompok warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sangihe Krisis Listrik pun, tumpah - ruah turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka dengan menggelar aksi demo damai. Dalam aksi tersebut, massa menuntut :
1. Pihak PLN UP3 Tahuna, harus bertanggung jawab atas kerusakan perangkat elektronik yang disebabkan oleh ketidakstabilan pasokan listrik.
2. Menuntut PLN UP3 Tahuna memberikan kompensasi yang adil kepada pelanggan atas pembayaran listrik selama periode ketidakstabilan listrik.
3. Mendesak PLN UP3 Tahuna untuk memastikan kestabilan pasokan listrik selama pelaksanaan Ujian Akhir Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Sekolah Dasar
(SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
4. Meminta PLN UP3 Tahuna untuk meninjau ulang kontrak dengan vendor mesin yang bertanggung jawab atas produksi listrik di Sangihe.
5. Menstabilkan listrik dengan memberikan tenggang waktu satu minggu kepada Manajer PLN UP3 Tahuna untuk menstabilkan pasokan listrik di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jika tidak ada perbaikan yang signifikan dalam jangka waktu tersebut, kami menuntut agar Manajer PLN UP3 Tahuna untuk mengundurkan diri dari jabatan.
Sementara itu, menanggapi aksi demo massa serta merespon tuntutan para pendemo, dengan wajah tenang, bersikap bijak serta berjiwa besar, Manager PLN UP3 Tahuna, Muhammad Taufik, menyambangi para pendemo sembari berkata bahwa pemadaman listrik yang terjadi ini pada intinya disebabkan oleh fakfor alam dan kondisi mesin yang harus diperbaiki.
" Pertama - tama, saya selaku pribadi dan pimpinan, memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Saya mewakili teman - teman, kami tetap berkomitmen sebagaimana apa yang telah kami tanda tangani. Untuk menindaklanjutinya, kami akan upayakan agar, insyaallah, per tanggal 30 November nanti, listrik sudah akan bisa berjalan dengan normal. Selain itu, kami juga terus akan melakukan patroli terhadap kondisi jaringan kita dari berbagai gangguan fakfor alam yang sewaktu - waktu bisa berubah. " ujar Taufik.
Terkait dengan keadaan mesin saat ini, lanjut Taufik, kami pun akan berusaha agar bisa diperbaiki dan berfungsi dengan normal. Namun, perlu kami sampaikan kondisi mesin saat ini yang mengalami gangguan kerusakan dibagian salah satu belitan generatornya, terbakar dan mengatasi hal itu, tentu tidak bisa dikerjakan dalam satu atau dua hari kedepan. " ujanya lagi.
" Kami juga telah mengatur timeline pekerjaan korektif dan preventif pada sistem kelistrikan yang terganggu serta menyusun skema percepatan perbaikan gangguan listrik. Yang mana, setelah kita infentarisir, ternyata telah terjadi gangguan dibeberapa masin pembangkit listrik. Karena itu, kami masih tetap akan menerapkan skema pelayanan kelistrikan secara bergantian bagi pelanggan untuk sementara waktu agar dapat menyeimbangkan kebutuhan beban dan memenuhi kenyamanan pelanggan listrik. " ujar Taufik sekali lagi dengan santun saat ditanyai sejumlah awak media.
Arya _ 173