MINUT- Kepala BP2SDM, bersama jajarannya melakukan penanaman ribuan pohon di Minut.
Luas lokasi penanaman kurang lebih 5 Ha, bibit yang di tanam jenis alpokat 250 batang, durian 150 batang, dulu 100 pohon, mangga 500 pohon, cempaka 50 pohon, serta mahoni 50 pohon dengan jumlah total bibit sebanyak 1100 pohon.
Kegiatan ini diikuti sekitar 200 orang di pimpin langsung oleh wakil presiden republik indonesia bapak Ma'ruf amin di Kebun Bibit Rakyat (KBR) tahun 2023.
Ini merupakan rangkaian dari agenda penanaman serentak yang telah di laksanakan tanggal 30 Desember 2023, dan akan di lanjutkan dengan penanaman pada bulan Februari sampai April 2024.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan penanaman pohon serentak Januari 2024.
Sementara di Serang Provinsi Banten, terhubung melalui video conference dengan seluruh provinsi sebagai langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.
Lokasi tanam dilakukan pada areal terbuka (ruang terbuka, hijau, lahan yang perlu di pulihkan areal lingkungan/halaman sekolah, areal fasilitas umum dll), atau memperluas/melanjutkan penanaman pada lokasi penanaman sebelumnya melalui partisipasi aktif masyarakat dan pihak terkait di seluruh wilayah.
Bibit pohon yang di tanam adalah jenis jenis yang sesuai dengan kondisi agroklimat setempat berupa bibit kayu kayuan, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), Buah buahan, dan jenis multi-purpose tree species (MPTS) yang bibitnya bisa di dapatkan dari persemaian-persemaian KLHK tersebar di seluruh Indonesia baik dari pusat-pusat persemaian skala besar, maupun pembibitan lainya.
Menanam pohon bukan hanya memiliki fungsi ekonomi, namun juga memiliki fungsi sosial dengan memberikan nilai edukatif sebagai tempat berkumpul yang nyaman dan tempat tinggal bagi manusia serta fungsi ekologis sebagai penghasil oksigen, pengikat sedimen, menjaga ketersediaan air dan sebagai habitat berbagai makhluk hidup dan sebagainya.
Selain itu pohon juga memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim, sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan pengunaan lahan lainya melalui indonesia's folu Net Sink 2030.
Dampak perubahan iklim yang telah nyata kita rasakan di tingkat tapak regional dan global antara lain pertama, keterlambatan musim tanam gagal panen, kedua meningkatnya tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan, ketiga meningkatkan kejadian bencana hidrometeorologis, dan ke empat, meningkatkan ancaman hilangnya keanekaragaman hayati.
Nampak hadir dalam pelaksanaan penanaman tersebut, Sekertaris BP2SDM, Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan KLHK, Kepala Pusat Penyuluhan KLHK, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK) Kepala Badan Diklat Makasar, para pejabat pemimpin OPD propinsi/kabupaten Minahasa Utara, para kepala UPT KLHK di Provinsi Sulawesi Utara dan undangan lainya. (FL).