RATAHAN - Masyarakat Desa Rasi Satu, Kecamatan Ratahan, di hebohkan dengan ditemukannya sosok pria paruh baya yang tergelatak tak bernyawa di perkebunan Watupal, desa tersebut, Minggu (7/4/2024). Adapun identitas lelaki itu, bernama Heins Tumuwe (43) ber-asal dari Desa Kalinaun, Jaga IV, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara, kuat dugaan tewas lantaran terjatuh dari pohon lansa.
Adapun kronologis berdasarkan keterangan pihak kepolisian, pada hari Minggu (7/4/2024) sekira pukul 10.00 Wita, korban minta pamit kepada saudaranya Fitria Sudana (46) kesehariannya sebagai ibu rumah ber-alamatkan di Desa Rasi Satu, Jaga III, pergi memanjat pohon lansa milik dari seorang warga setempat, di perkebunan Watupal.
Disinilah petaka terjadi. Saat memetik buah lansa, diduga korban terjatuh dari pohon yang tingginya 7 meter, sehingga kepalanya lebih dulu membentur tanah yang mengakibatkan lehernya patah dan tewas ditempat kejadian.
Menurut keterangan saksi, pada saat dirinya tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) bermaksud untuk memungut lansa yang jatuh, ia melihat korban sudah berada di tanah dengan posisi terbaring. Kemudian dia coba memanggil nama korban namun korban tidak merespons.
Pada saat itu juga dia bergegas pulang dan memberitahukan kepada hukum tua serta masyarakat, bahwa korban terjatuh dari pohon lansa dengan posisi terlentang namun sudah tidak bergerak.
"Saya coba memanggil korban, namun tidak menjawab. Tubuhnya sudah tidak bergerak lagi. Makanya saya pulang cepat-cepat dan memberitahukan hal tersebut ke hukum tua bahkan masyarakat," jelas saksi.
Sementara, pihak Polres Mitra yang menerima informasi tersebut langsung merespon dengan cepat mendatangi serta mengamankan lokasi kejadian. Setelah itu, langkah selanjutnya pihak kepolisian mengevakuasi korban. Kemudian mencari saksi - saksi dan menghubungi pihak keluarga bahkan medis.
"Hasil pemeriksaan dari pihak medis dalam hal ini Puskesmas Ratahan, menerangkan bahwa terdapat luka memar di wajah korban. Selain itu tulang leher korban patah dan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Tidak ada tanda - tanda kekerasan di tubuh korban," jelas Kapolres Mitra, AKBP Eko Sisbiantoro sembari menyebutkan keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan rencananya korban akan di bawa ke Kecamatan Likupang Kab. Minut untuk dimakamkan oleh pihak keluarga. (***)