swaramanadonews.com _ Nusa Utara - Dirasa sedikit memberatkan, sejumlah orang tua siswa mengeluhkan perihal besaran nominal uang komite yang harus dibayarkan para orang tua siswa. Selain mengeluhkan, para orang tua siswa juga mempertanyakan perihal tentang substansi pembayaran uang komite sekolah. Menurut beberapa orang tua siswa yang meminta agar namanya tidak dipublikasikan, bahwa yang mereka ketahui pemerintah sudah menyediakan Dana BOS disetiap sekolah. Tapi, kenapa para orang tua masih harus membayar uang komite sekolah.
Merespon akan pertanyaan dan keluhan orang tua siswa, KEPSEK SMA Negeri 1 Tahuna, Martin Luther Janis, S.Pd,. M.Pd, ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan, menjelaskan bahwa besaran nominal uang komite itu sudah disusun berdasarkan profesi dan pendapatan orang tua.
" terkait mengenai uang komite itu diputuskan dalam rapat antara orang tua siswa dengan pihak Komite Sekolah. Bukan kami pihak sekolah yang mengadakan itu. Memang benar, bahwa pemerintah telah membantu pihak sekolah termasuk kami di SMA Negeri 1 Tahuna ini dengan Dana BOS. Namun, penggunaan dan pemanfaatan Dana BOS itu sudah diatur dan tetapkan alokasinya. Disementara, kami di SMA Negeri 1 Tahuna, memiliki beberapa tenaga guru honorer yang pengupahannya tidak bisa diambil dari Dana BOS. Jadi, substansi diadakannya uang Komite Sekolah, salah satunya, adalah untuk menanggulangi pengupahan atau uang honor bagi para guru honorer ini. " ujar Pak KEPSEK.
Lanjut, ketika ditanyakan perihal besaran uang biaya Komite Sekolah yang harus dibayarkan oleh para orang tua siswa, sosok pemimpin yang rendah hati dan murah senyum ini menjawab bahwa pengaturannya telah diatur dengan seadil -!adilnya berdasarkan jenis pekerjaan dan kemampuan orang tua.
" sedangkan mengenai besaran biaya uang komite itu, meskipun kita ini sudah tergolong sekolah berpredikat, " SEKOLAH PENGGERAK " tetapi dalam hal penetapan besaran uang komite, kami selalu mempertimbangkan kemampuan dan keterjangkauan para orang tua siswa serta seadil - adilnya, agar tentunya tidak memberatkan, yakni berdasarkan profesi pekerjaan dari para orang tua siswa ". lagi, ujarnya.
" bahkan, mohon maaf, jika dibandingkan dengan sekolah setingkat SMA yang lain, biaya komite disekolah kami, termasuk yang paling kecil untuk sebuah sekolah dengan tingkat predikat sekelas, " sekolah penggerak ". singgung Janis sambil tersenyum.
Arya _ 173.