Swaramanadonews.co: Bolmut- pekerjaan Pengecoran ruas Bahu jalan trans Sulawesi desa Tote, kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, diduga abaikan Keselamat dan Kesehatan Kerja (K3) serta tanpa plang proyek.
Dari pantauan awak media selama pekerjaan Pengecoran Bahu Jalan ini sangat mengganggu aktivitas bagi warga pengguna jalan dan tak hanya itu, papan plang proyek pun tak terlihat disana, bahkan para pekerja tanpa dilengkapi Helem Safety, sepatu safety, Rompi safety, sarung tangan safety saat pelaksanaan kerja. Hal ini dikhawatirkan dapat membahayakan para pekerja yang sudah barang tentu telah menyimpang dari ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dari sejumlah pekerja saat diwawancarai oleh media ini yang enggan dipublis nama mereka mengatakan, " Torang nintau kalau ba karja harus pake Helem, Rompi spatu Lars, sedangkan sepatu lars saja torang beli sandiri," ucap mereka dengan dialeg daerahnya.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPW LSM Gabungan Lembaga Anti Korupsi (GALAKSI) Sulut Rheinal Mokodompis, menyampaikan setiap pekerja diharuskan dilengkapi dengan standar K3 saat pekerjaan berlangsung, yakni wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) agar terhindar dari resiko kecelakaan kerja, dan harus menggunakan rambu pembatas jalan. Yang bertujuan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dan kemacetan.
Ketua LSM GALAKSI Sulut juga mengatakan, dengan tidak ada keterbukaan informasi publik pada pekerjaan proyek Pengecoran ruas jalan Desa Tote, diduga kuat jadi ladang korupsi, karena selain tidak ada papan plang informasi proyek, para pekerja tidak difasilitasi APD.
"Dan ini patut diduga ada penyimpangan pada proyek pengecoran bahu jalan." Cetus Rheinal.
Cetus Rheinal.
(I-N).
