swaramanadonews.co. Nusa Utara - Wilayah atau lokasi disekitar Taman Makam Pahlawan ( TMP ), yang dulu dikenal warga khususnya para pengendara motor yang sering melintas diruas jalan depan TMP, jika dilewati pada malam hari diatas jam 9 malam atau tengah malam. Menurut penuturan beberapa warga, dilokasi tersebut sering terlihat sosok makhluk tak kasat mata. Apalagi jika cuaca dalam keadaan hujan dan berkabut dibalut dengan keadaan lokasi sekitar yang sepi dan sunyi, seakan semakin manambah suasana mistis dan sadikit menyeramkan.
Namun, situasi dan suasana yang dulunya sunyi, sepi dan mencekam, kini mendadak terlihat menjadi seperti sebuah kawasan baru yang ramai dengan banyaknya pedagang yang menjajakan beraneka ragam dagangannya, mulai dari penjual ikan, kuliner dan kue - kue serta tempat nongkrong minum kopi atau kedai kopi pun, tersedia dilokasi yang bersebelahan persis dengan TMP. Akibatnya, tak sedikit orang datang mamadati lokasi itu. Ada yang sengaja datang berbelanja dan membeli ikan, ada pula yang hanya datang sekedar bersantai - ria ditemani secangkir kopi sembari menikmati dinginnya malam. Akibatnya, keadaan dilokasi sekitar Tahuna Beach Hotel, menjadi sedikit padat dengan aktifitas lalu lintas serta para warga yang beraktifitas dilokasi sekitar TMP. Berdasarkan pengakuan beberapa warga penjual ikan depan TMP, mereka mengaku bahwa berubahnya suasana dan situasi dilokasi sekitar TMP, sangat dipengaruhi oleh berdirinya hotel bintang 4 pertama di Sangihe yang sekaligus menjadi kebanggan warga Sangihe, Tahuna Beach Hotel ( TBH ) yang kala itu masih bernama Hotel Dialoog Tahuna.
Berdiri dan hadirnya Tahuna Beach Hotel, selain mengubah suasana dan situasi disekitar TMP yang dulunya sepi, sunyi dan mencekam, mendadak menjadi ramai sampai tengah malam, kepedulian pihak Tahuna Beach Hotel dibawah kepemimpinan sosok seorang General Manager muda tampan dan enerjig namun tegas,
I Putu Anom Darmaya, terhadap para warga yang bermukim disekitar hotel, menuai apresiasi dan pujian dari para warga khususnya mereka yang berdomisili disekitar Tahuna Beach Hotel.
Lin Gandaria ( wanita/47 ), salah seorang warga yang tinggal disekitar Tahuna Beach Hotel, menilai bahwa hadirnya hotel bintang 4 ini, seakan menjadi saluran berkat bagi para warga sekitar.
" sebagai warga disini, terang saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pihak Tahuna Beach Hotel, yang selalu memperhatikan keberadaan kami orang susah ini, malah tak disangka - sangka, pada disaat kami sedang bingung mempersiapkan perayaan hari Natal, tiba - tiba kami mendapat kiriman THR dari pihak Tahuna Beach Hotel. Tentu hal ini, sungguh menjadi suatu syukur dan suka cita ditengah kesusahan kami. " ucap Lin saat diwawancarai swaramanadonews.co dengan bersemangat dan nampak terharu.
Selain Lin, salah seorang warga yang kesehariannya berjualan ikan didepan TMP, Meylan Taguriri ( wanita/36 ), menuturkan bahwa kehadiran TBH, banyak membawa perubahan dilokasi tempat mereka tinggal.
" wilayah kami ini dulu, apalagi jika malam hari, sangat sunyi, sepi dan gelap menyeramkanlah begitu. Tapi, sekarang kami tidak takut karena sudah menjadi terang dan ramai. Bahkan kami juga bisa berjualan ikan sampai tengah malam. Akhirnya, penjual - penjual lain, ikut berjualan dilokasi sini. Ada penjual makanan dan kue dan sudah ada juga tempat minum kopi atau kafe. Selain itu juga, untuk berbelanja, kami warga disini juga sudah dekat karena sudah ada super market di Tahuna Beach Hotel. " tambah Meylan yang ikut nimrung dalam pembicaraan.
Perubahan situasi dan suasana ini, dari yang dulunya sunyi, sepi dan mencekam berselimutkan malam yang dingin, kini berubah drastis menjadi ramai dengan kerumunan orang dan terang - benderang bertaburan lampu warna - warni ini, patut kita syukuri bersama karena berdiri dan hadirnya hotel bintang 4 pertama di Sangihe, Tahuna Beach Hotel.
Arya _ 173
