Manado - Harapan baru menyapa ratusan pengungsi erupsi Gunung Ruang di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Pemerintah Sulawesi Utara, melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Sulut, memastikan hadirnya layanan bus perintis untuk memudahkan mobilitas mereka yang kini menempuh kehidupan baru di lokasi relokasi yang jauh dari pusat kota.
Kepala Dishub Sulut, Izak Robert Paul Rey, menyatakan bahwa pemerintah tidak hanya menyediakan tempat tinggal bagi para pengungsi, namun juga memastikan akses transportasi yang layak.
“Setelah mereka tiba di lokasi relokasi, kami pastikan ada sarana transportasi untuk memudahkan aktivitas mereka,” kata Rey pada Selasa (12/11/2024).
Layanan bus perintis ini sangat berarti bagi 287 keluarga yang kini menghuni lahan relokasi seluas 10 hektar. Banyak dari mereka kehilangan rumah, lingkungan, dan sarana yang dulu akrab. Dengan akses transportasi yang memadai, pemerintah berharap para pengungsi bisa memulai hidup baru dengan dukungan nyata dari pemerintah.
“Kami memahami beratnya situasi mereka yang kehilangan segalanya. Melalui jaringan transportasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa mereka tidak ditinggalkan,” ungkap Rey, yang menegaskan bahwa program ini menjadi simbol dari kepedulian pemerintah bagi masa depan para pengungsi.
Trayek bus perintis akan melayani jalur-jalur penting, termasuk rute Malalayang, Kotamobagu, Doloduo, Molibagu, Dumagin, dan Posilagon. Untuk memperkuat layanan ini, pada Januari mendatang pemerintah akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) baru, menjadikan trayek ini sebagai program prioritas nasional demi memberikan akses transportasi berkesinambungan.
Di tingkat lokal, Dishub Sulut akan terus berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Bolsel agar layanan transportasi dalam kabupaten bisa terintegrasi dengan baik. Harapannya, seluruh kebutuhan mobilitas para pengungsi dapat terpenuhi secara menyeluruh dari dan menuju wilayah relokasi.
“Kehadiran jaringan transportasi ini bukan hanya soal kemudahan akses, tetapi komitmen untuk mendukung mereka melanjutkan hidup dengan dukungan yang mereka butuhkan,” lanjut Rey.
Dengan adanya layanan transportasi yang memadai, para pengungsi akan memiliki akses lebih luas untuk berinteraksi dengan dunia luar, memenuhi kebutuhan harian, serta mengakses pendidikan dan layanan kesehatan. Komitmen pemerintah Sulut ini mencerminkan pentingnya kebersamaan dan kepedulian bagi mereka yang terdampak bencana.
Pemerintah meyakini bahwa membangun kembali kehidupan bagi para pengungsi adalah tanggung jawab bersama. Kehadiran layanan bus perintis ini diharapkan dapat memberi secercah harapan untuk para pengungsi agar dapat bangkit dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
