Bitung - Kepala Dinas BKKBN Kota Bitung, dr. Heidi Malingkas, menjelaskan penyebab utama stunting pada anak-anak di Kota Bitung yang disebabkan oleh kurangnya gizi, infeksi berulang, serta pola asuh yang kurang tepat. Menurut dr. Heidi, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi stunting, yaitu pola asuh yang salah, pola gizi anak yang kurang, serta sanitasi lingkungan yang buruk. Meskipun Kota Bitung dikenal dengan kekayaan lautnya, khususnya ikan, masalah stunting bukan hanya disebabkan oleh kekurangan makanan, tetapi juga oleh pola pengasuhan yang tidak sesuai dan sanitasi lingkungan yang tidak bersih.
"Contohnya, meskipun ikan melimpah, banyak anak-anak yang mengalami stunting. Ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga bagaimana orang tua mengasuh anak-anak mereka dan kondisi lingkungan sekitar, seperti saluran air yang buruk dan sanitasi yang tidak memadai," ujar dr. Heidi.
Dalam upaya menanggulangi stunting, dr. Heidi menyebutkan bahwa pemerintah Kota Bitung, melalui BKKBN, telah melaksanakan berbagai program, termasuk pendampingan keluarga oleh 522 petugas di lapangan. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola asuh yang benar dan pola gizi yang seimbang. Selain itu, pentingnya sanitasi yang baik juga ditekankan, seperti penyediaan air bersih dan saluran air yang sehat.
Sejak 2022, prevalensi stunting di Kota Bitung telah mengalami penurunan signifikan dari 23,5% menjadi 19,5%. Namun, dr. Heidi berharap angka stunting bisa turun lebih jauh hingga mencapai 14% pada 2024, guna mendukung tercapainya sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan mampu bersaing menuju Indonesia Emas.
Untuk mencegah stunting sejak dini, dr. Heidi juga menekankan pentingnya pendidikan kesehatan kepada generasi muda, terutama remaja usia 10 hingga 24 tahun, melalui program Generasi Berencana (Genre). Dalam program ini, BKKBN bekerja sama dengan BNN Kota Bitung untuk pemberdayaan perempuan dan anak.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas Posyandu, yang menjadi tempat untuk deteksi dini masalah kesehatan anak, termasuk imunisasi dan pencegahan penyakit cacingan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak," tambahnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Kota Bitung dapat terus menurun dan menciptakan generasi muda yang sehat dan produktif.