MEMUKAU: Calon Wakil Gubernur Sulut Alfred Denny Tuejeh saat memberikan pemaparan dalam debat terbuka Pilgub Sulut.
MANADO - Debat ketiga Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara berlangsung sengit, namun pasangan calon nomor urut 3, Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT), tampil memukau dengan penguasaan data yang akurat. Berbekal argumen berbasis data, pasangan ini berhasil menyampaikan visi yang kuat bagi masa depan Sulut, khususnya bagi daerah-daerah tertinggal.
Cawagub Alfred Denny Tuejeh (ADT) dalam wawancara usai debat menyampaikan komitmen SK-ADT untuk membawa perubahan nyata bagi daerah tertinggal di Sulut. Menurut ADT, perhatian utama akan diberikan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pendidikan di wilayah yang masih tertinggal.
“Kami akan mengalokasikan program pemagangan ke Jepang, serta beasiswa bagi perguruan tinggi yang akan difokuskan bagi masyarakat di daerah tertinggal. Ini adalah langkah konkrit untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian SDM di sana,” ujarnya.
ADT, yang merupakan purnawirawan TNI bintang tiga, menegaskan bahwa kebijakan ini bukan sekadar janji, tetapi komitmen yang jelas untuk memperkuat Sulut secara menyeluruh. “Kita tidak ingin ada lagi kesenjangan antara kota dan desa. Kami ingin memastikan bahwa semua warga Sulut memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, baik dalam aspek pendidikan maupun ekonomi," katanya.
ADT juga menyampaikan apresiasi terhadap apa yang sudah dirintis oleh pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw (OD-SK) yang telah memberikan bantuan nyata bagi masyarakat desa melalui berbagai program pemberdayaan dan penguatan infrastruktur.
“Apa yang telah dilakukan OD-SK selama ini dalam memberdayakan masyarakat desa sudah sangat dirasakan manfaatnya. Jika SK-ADT dipercaya memimpin, kami akan melanjutkan dan mengembangkan ini lebih jauh, dengan fokus pada konsep desa mandiri,” beber ADT.
Menurut ADT, desa mandiri akan menjadi prioritas yang akan diwujudkan melalui peningkatan perekonomian lokal dan pemberdayaan masyarakat desa. “Dengan desa mandiri, masyarakat akan diberdayakan untuk mandiri secara ekonomi. Kesenjangan antara masyarakat desa dan kota akan dihilangkan, dan kita akan membangun Sulut yang kuat, tidak hanya dari segi SDM, tetapi juga ekonomi,” tegasnya.
ADT menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa visi SK-ADT mampu menciptakan Sulut yang sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat. “Kami ingin semua masyarakat Sulut, tanpa terkecuali, merasakan kekuatan dan kesejahteraan yang sama. Sulut yang kuat bukan hanya slogan, tapi janji kami kepada rakyat Sulut. Dengan dukungan rakyat, kita akan mencapainya bersama,” ujarnya penuh optimisme. (ewa)