Manado – Para ahli dari seluruh dunia berkumpul di Kota Manado, Sulawesi Utara, untuk membahas kawasan Coral Triangle dalam konferensi internasional bertajuk International Conference on Sustainable Coral Reefs. Acara yang berlangsung pada Jumat (13/12/2024) di Grand Kawanua Ballroom Novotel Manado ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Irjen Pol Drs Victor Gustaf Manoppo, M.H., mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Konferensi ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Nusantara 2024 dengan tema “Melestarikan Terumbu Karang: Sains, Konservasi, Ketahanan, dan Pembangunan”, yang mempertemukan para ahli, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk mendorong kolaborasi global dalam menjaga dan melestarikan ekosistem terumbu karang yang penting ini.
Dirjen Manoppo menekankan bahwa konferensi ini tidak hanya sebagai ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga untuk memobilisasi dukungan bagi pelestarian Coral Triangle di negara-negara yang terlibat, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste. “Konferensi ini akan menjadi platform untuk berbagi praktik terbaik dan solusi praktis dalam menjaga kawasan ini untuk generasi mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Frank Keith Griffin, Executive Director of CTI-CFF Regional Secretariat, memaparkan bahwa konferensi ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan pentingnya Coral Triangle kepada dunia, serta perannya yang vital bagi kehidupan masyarakat di sekitar kawasan tersebut.
Terdapat 13 topik utama yang dibahas dalam konferensi ini, di antaranya adalah “Status Terumbu Karang Dunia” yang dibawakan oleh ICRI-Perancis, serta pemaparan mengenai potensi terumbu karang sebagai sumber penemuan obat baru oleh Hokkaido University, Jepang. Topik-topik ini bertujuan untuk menggali solusi konkret bagi pelestarian ekosistem laut yang terancam ini.
Konferensi ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Kadis Kelautan dan Perikanan Sulut, Tineke Adam, serta utusan dari berbagai lembaga internasional dan kementerian terkait.