Jajaran Pejabat Kementerian (Plt. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII), sekaligus Sekjen Kemnperin Eko S. A. Cahyanto, Aditya Muhamad Bintang dan pejabatan lainnya).
Industri Indonesia saat ini tengah menghadapi persaingan yang semakin ketat, seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat dan perubahan preferensi pasar. Di berbagai sektor, perusahaan dituntut untuk terus berinovasi dan beradaptasi agar tetap relevan. Di sisi lain, konsumen, terutama dari kalangan generasi muda dan Gen Z, semakin mengutamakan layanan yang cepat, efisien, dan berbasis teknologi. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami dinamika persaingan industri ini, karena mereka bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk menciptakan tren baru. Kemampuan untuk memahami industri dan ekonomi digital kini menjadi keterampilan penting agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam persaingan yang semakin tajam.
Untuk mendukung perkembangan ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah merancang berbagai kebijakan dan inisiatif yang bertujuan untuk mempercepat transformasi digital di sektor industri. Melalui program pelatihan dan fasilitas dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM), Kemenperin berupaya meningkatkan daya saing industri nasional agar mampu bersaing di pasar global. Inisiatif ini juga bertujuan membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda untuk terlibat dalam industri yang semakin berbasis teknologi, menciptakan lapangan kerja baru, dan memanfaatkan potensi besar yang ada dalam pasar digital.
Salah satu upaya Kemenperin adalah menggelar acara industri yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melibatkan generasi muda sebagai kekuatan utama dalam perkembangan industri Indonesia.
Acara yang berlangsung di Surabaya ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat tinggi Kementerian Perindustrian, seperti Menteri Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si, Sekjen Eko S.A. Cahyanto, S.H., LL.M, Aditya Muhamad Bintang, serta pejabat lainnya. Selain itu, hadir pula pejabat dari provinsi dan kota, dinas terkait, serta kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi.
Acara ini terdiri dari berbagai kegiatan seperti talk show, workshop, coaching clinic, mini expo, dan factory tour. Setelah sukses mengadakan Industrial Festival di Tangerang pada September 2024 dan di Jakarta pada Oktober 2024, Kementerian Perindustrian memilih Surabaya sebagai lokasi untuk Industrial Festival ketiga. Pemilihan Surabaya didasarkan pada posisinya sebagai salah satu pusat ekonomi dan industri utama di Indonesia, terutama dengan pesatnya perkembangan sektor manufaktur di kota tersebut.
Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme peserta yang hadir. Menurutnya, hal ini menunjukkan adanya keterlibatan yang semakin kuat antara dunia industri dan generasi muda, yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung perkembangan industri Indonesia di masa depan.
Sekjen Kementerian Perindustrian, Eko Cahyanto, dalam pemaparannya juga mengungkapkan tema Industrial Fest 2024, yaitu "Are You Fit for the Future". Sekjen menyoroti pencapaian sektor industri sepanjang tahun ini, serta tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh sektor tersebut. Ia juga menggarisbawahi bagaimana digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam dunia bisnis, mengubah paradigma industri yang ada, dan memberikan tantangan serta peluang baru bagi seluruh pelaku industri.
Aditya Muhamad Bintang menambahkan bahwa acara seperti Industrial Event Festival adalah langkah strategis dari pemerintah untuk mempersiapkan SDM unggul pada tahun 2045. Ia berharap bahwa generasi Gen Z dan Milenial akan menjadi penggerak utama dalam kemajuan sektor industri Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dengan mayoritas populasi muda, tantangan utama adalah kurangnya keterampilan tenaga kerja di sektor industri. Kemenperin merancang program pengembangan SDM melalui skilling, upskilling, dan reskilling. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi perkembangan industri dan teknologi.