Minahasa, Hukrim-Sebuah proyek infrastruktur senilai Rp1,4 miliar berubah menjadi bencana publik!
Jalan Pineleng-Warembungan di Desa Pineleng Dua, Sulawesi Utara, yang baru selesai dibangun 40 hari lalu, kini sudah retak dan rusak parah.
Warga setempat menyebut jalan ini "lebih rapuh dari biskuit", mempertanyakan kemana larinya anggaran miliaran rupiah jika hasilnya hanya bertahan sebulan.
"Ini bukan jalan, ini kubangan retak! Kami sudah lama menunggu perbaikan, eh malah dapat jalan yang lebih buruk dari sebelumnya. Apa CV Geming pakai material dari tepung?" protes seorang warga, geram.
Proyek yang dikerjakan CV Geming dengan durasi 40 hari kalender ini langsung menuai kecurigaan.
Retakan yang muncul di permukaan jalan mengindikasikan ketidaksesuaian material atau pengerjaan asal-asalan.
Padahal, dana yang digelontor mencapai Rp1.490.829.150 angka fantastis untuk hasil yang disebut warga tidak layak disebut infrastruktur.
"Kase pasti jo, ini jalan atau bubur?," tanya warga.
Warga menduga kontraktor menggunakan campuran aspal di bawah standar atau mengurangi ketebalan jalan untuk menekan biaya.
Bagaimana proyek ini lolos uji penerimaan jika kerusakan terjadi hanya dalam hitungan minggu.
"Yang jadi pertanyaan apakah ada permainan anggaran antara kontraktor dan pihak terkait?" tanya mereka.
Pengguna jalan berharap proyek ini diusut tuntas.
"Jangan sampai uang rakyat Rp1,4 miliar menguap hanya untuk proyek abal-abal. Kami minta KPK turun tangan!" seru salah satu aktivis masyarakat setempat.
Sampai detik ini, CV Geming dan instansi pemerintah terkait bungkam seribu bahasa.
Tidak ada klarifikasi atau permintaan maaf atas dugaan kegagalan proyek yang menyengsarakan ribuan warga pengguna jalan.
Foto-foto jalan retak telah menyebar cepat di media sosial, disertai tagar.
Netizen ramai menyindir, "ini jalan atau puzzle retak-retak? Rp1,4 M buat apa? Buat pamer ke pejabat lewat drone saja?" sentil warga net.
Masyarakat berharap agar ada invtigasi independen oleh BPK atau KPK, menuntut garansi dari CV Geming untuk perbaikan ulang, rransparansi anggaran dan spesifikasi teknis proyek.
"Kalau mau mencuri, jangan dari jalan raya. Ini kebutuhan dasar masyarakat. Jangan main-main dengan uang dan kepercayaan rakyat!" Suara warga Pineleng yang muak.