RATAHAN - Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, dibawah Kepemimpinan Bupati Ronald Kandoli dan Wakil Bupati Fredy Tuda, melalui Dinas Sosial (Dinsos) membangun sinergitas dengan Sentra Tumoutou Manado, membagikan bantuan sosial (Bansos) bagi 136 penerima yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) bertempat di kantor Dinsos, Jumat (21/2/2025).
Kepala Dinsos Minahasa Tenggara, Selvie Lendombela melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Retsos) Raymon Sumual menjelaskan, pihaknya memfasilitasi penyerahan bantuan dari Sentra Tumoutou Manado untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdaftar dalam DTKS.
"Kami hanya membantu memfasilitasi pihak Sentra Tumoutou, sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran. Dan masyarakat yang mendapat bantuan pastinya sudah masuk DTKS," ucap Sumual sembari memberikan apresiasi dan berterimakasih bagi pengurus pimpinan dan jajaran Sentra Manado yang telah mempercayakan Dinsos Minahasa Tenggara untuk memfasilitasi bantuan.
Sementara, pimpinan rombongan yang dibawahi Hendra Roge, selaku Penyusunan Program dan Anggaran (P2A) Sentra Tumoutou Manado mewakili Kepala Sentra, Ibu Drs Meerada Sariaty Ariani MSI, mengaku pihaknya yang merupakan Unit Pelaksana dibawah Kemensos berkantor di Manado.
"Kami bekerja di dua wilayah, yakni di Sulut dan Gorontalo yang meliputi 21 kabupaten/kota termasuk Minahasa Tenggara. Disini kami bersinergitas dengan Pemkab Mitra untuk membagikan bantuan bagi masyarakat," ucapnya.
Adapun bantuan yang diberikan, lanjut Roge, pemenuhan kebutuhan layak seperti sembako, perlengkapan kamar, alat bantu seperti kursi roda (disabilitas) alat kebersihan diri dan peningkatan kewirausahaan.
"Itu yang kami berikan bagi masyarakat yang masuk dalam DTKS. Ada dua tempat yang kami bagikan, di kantor Dinsos dan di Kecamatan Tombatu kalau tidak ada halangan," sebutnya sembari memastikan agenda pihaknya hanya fokus pemberian bantuan.
Ia berharap, dengan bantuan tersebut masyarakat bisa terbantu dalam menunjang kehidupan keseharian terutama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Pimpinan kami berpesan bahwa bantuan tepat sasaran untuk pemenuhan kebutuhan dasar. Kemudian alat bantu (kursi roda) yang diberikan dapat membantu aktifitas masyarakat khususnya disabilitas. Dan terakhir, dapat meningkatkan ekonomi keluarga dalam mengembangkan kewirausahaan," harapnya sambil menyebut pihaknya akan terus pantau perkembangan bantuan tersebut. Pada intinya pihaknya berharap bisa maju. (***)
