Manado – Fhiorenza Balaati, siswi kelas 4 SDN 53 Manado, secara tiba-tiba dipindahkan ke kelas 3 oleh wali kelas. Keputusan ini mengejutkan orangtua Fhiorenza, yang baru mengetahui hal tersebut hari ini.
Stenly Balaati, ayah dari siswi tersebut, mengungkapkan kekagetannya karena merasa tidak pernah menerima konfirmasi resmi dari pihak sekolah mengenai perubahan tersebut.
Kepala Sekolah SDN 53 Manado, Jemie Kamuh, SPd, membenarkan peristiwa ini. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pihak sekolah untuk memotivasi Fhiorenza agar lebih giat belajar. “Siswi tersebut sering tidak masuk sekolah dan jarang mengumpulkan tugas. Meskipun secara akademis tetap di kelas 4, penurunan ke kelas 3 adalah strategi untuk membuatnya lebih terpacu. Jika prestasinya meningkat, dia akan kembali dinaikkan ke kelas 5,” jelasnya.
Namun, orangtua Fhiorenza menegaskan bahwa mereka tidak pernah mendapat pemberitahuan terkait keputusan ini. “Memang anak saya sering tidak masuk sekolah, tetapi itu karena mamanya yang sakit dan selalu kami informasikan ke pihak sekolah. Saat rapat orangtua, hanya kakaknya yang hadir, dan tidak ada informasi soal penurunan kelas,” kata Stenly.
Keputusan ini menimbulkan tanda tanya besar tentang kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dan orangtua serta dampaknya terhadap psikologis siswa.
.jpg)
