.jpg)
Minahasa, SMNC – Reses pertama anggota DPRD Sulawesi Utara (Sulut) dimulai pada 19 Maret 2025. Semua anggota DPRD Sulut dari daerah pemilihan (Dapil) masing-masing turun ke daerahnya untuk menyerap aspirasi warga masyarakat.
Salah satu anggota DPRD Sulut Dapil Tomohon-Minahasa, Pierre Makisanti, SH, melaksanakan kegiatan reses di Pasar Tradisional Tondano, Kelurahan Wawalintoan, Kabupaten Minahasa pada Rabu, 19 Maret 2025, mulai pukul 11.00 WITA.
Warga Masyarakat Yang Mengikuti Reses Anggota DPRD Sulut
Dalam kesempatan tersebut, Pierre Makisanti menjelaskan alasan dirinya memilih Pasar Tradisional Tondano sebagai lokasi reses. Menurutnya, ini merupakan tanggung jawab pribadi untuk memajukan dan meningkatkan kehidupan serta kesejahteraan masyarakat, khususnya para pedagang. Selain itu, dia ingin mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat di pasar tersebut.
"Alasan saya memilih lokasi ini karena Pasar Tondano sedang dalam tahap perencanaan pembangunan. Tentu, masih banyak yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pasar ini agar lebih optimal," ujar Makisanti.
Dalam kesempatan itu, salah satu warga, Bapak Jefry, menyampaikan aspirasi agar anggota DPRD dapat membantu memperjuangkan pembangunan infrastruktur untuk para pedagang. Menurutnya, Pasar Tradisional Tondano sangat bermanfaat dan akan lebih optimal jika tertata dengan baik, serta tidak hanya bersifat sementara, tetapi berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Mendengar aspirasi tersebut, Makisanti menyatakan bahwa Pasar Tradisional Tondano adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa. Namun, ia akan memfasilitasi dan meneruskan aspirasi ini ke Pemkab, baik melalui Komisi DPRD Provinsi Sulut maupun langsung ke SKPD terkait.
Komitmen Pierre Makisanti untuk Pasar Tondano
Makisanti berjanji akan memperjuangkan sarana dan fasilitas di Pasar Tradisional Tondano, bahkan akan mengusulkan agar pasar tersebut dibangun menjadi dua lantai pada APBD 2025. "Aspirasi ini akan saya teruskan untuk ditindaklanjuti melalui pengusulan APBD perubahan 2025 atau masuk pada pembahasan APBD induk tahun 2026 mendatang," ungkap Makisanti.
Selain itu, Makisanti juga akan memperjuangkan nasib para pekerja di Pasar Tradisional Tondano terkait upah maksimal, yang tentunya akan disampaikan kepada pemerintah daerah untuk mendapat perhatian lebih.
Hadir dalam kegiatan tersebut para pedagang, pembeli, serta masyarakat lainnya, termasuk mandor pasar yang turut menyampaikan harapan mereka terkait kondisi pasar saat ini.
(Reporter: Jem)
