Manado - Bencana banjir dan tanah longsor menerjang Kota Manado, Sulawesi Utara, meninggalkan duka mendalam. Dua nyawa melayang, ribuan warga mengungsi, dan kerusakan material tak terhitung jumlahnya. Namun, di tengah kepiluan, semangat gotong royong dan bantuan pemerintah menyinari harapan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bergerak cepat merespon bencana ini. Gubernur Yulius Selvanus mengumumkan penyaluran bantuan beras 5 kg per orang bagi lebih dari 5.000 warga yang terdampak. Beras tersebut diambil dari Cadangan Persediaan Pangan Pemerintah Daerah (CPPPD). "Bantuan ini akan langsung didistribusikan," tegas Gubernur Yulius dalam wawancara di Kantor Gubernur Manado, Senin (24/3/2025).
Bantuan tak berhenti di beras. Gubernur memastikan, berbagai kebutuhan pokok lainnya akan segera menyusul untuk membantu warga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda. Lebih dari 3.103 warga telah mengungsi akibat tanah longsor di tujuh titik dan banjir di 16 titik di Manado. Kecamatan Bunaken Darat menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak, dengan dua korban jiwa akibat tanah longsor.
Di tengah upaya pemulihan, peringatan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado menambah kekhawatiran. Hujan deras disertai petir dan angin kencang diprediksi akan melanda beberapa daerah dalam tiga hari ke depan. Gubernur Yulius mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari penyakit pasca-bencana.
Tim gabungan dari berbagai instansi kini bekerja keras membersihkan puing-puing dan mendistribusikan bantuan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah, dan saling membantu satu sama lain. Semoga Manado segera pulih dan warga yang terdampak dapat bangkit kembali.
