Hujan deras mengguyur Kota Manado. Angin bertiup kencang. Di tengah badai alam itu, sebuah pohon besar tumbang di Malalayang, menambah daftar panjang kejadian serupa yang kerap terjadi di kota ini. Sebuah pemandangan yang sudah terlalu familiar, namun tetap menyisakan pertanyaan: siapakah yang bertanggung jawab?
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Manado, sigap merespon. Tim mereka langsung menuju lokasi kejadian, membersihkan puing-puing pohon yang menutup jalan. Namun, Kepala DLH Manado, Pontowuisang Kakauhe, dengan nada yang lebih dari sekadar laporan, mengungkapkan sebuah realita yang lebih kompleks. Penanganan pohon tumbang, katanya, bukan sekadar tugas DLH.
"Tim kami langsung ke lokasi," ujar Kakauhe melalui sambungan telepon, Rabu (19/3/2025). "Tapi perlu dipahami, ini bukan hanya tugas DLH. Kelurahan, kecamatan, bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus terlibat. Mitigasi bencana itu ranah BPBD."
Kata-kata Kakauhe mengungkap sebuah benang merah: kejadian pohon tumbang di Manado bukanlah masalah yang berdiri sendiri. Ia adalah simpul dari sebuah jaringan tanggung jawab yang belum sepenuhnya terjalin erat. DLH, memang, bertanggung jawab atas perawatan pohon di ruang publik, termasuk pemangkasan dan penebangan pohon berisiko. Namun, ketika alam menunjukkan kekuatannya, ketika hujan deras dan angin kencang merobohkan pohon-pohon besar, maka dibutuhkan sinergi yang lebih kuat.
BPBD, sebagai garda terdepan dalam mitigasi bencana, memiliki peran krusial. Kelurahan dan kecamatan pun tak bisa lepas tangan; mereka harus aktif mendata pohon-pohon berpotensi tumbang dan berkoordinasi dengan DLH dan BPBD. Dan masyarakat? Mereka juga memiliki peran yang tak kalah penting: melaporkan pohon berbahaya, menghindari parkir di bawah pohon besar saat cuaca buruk, dan berpartisipasi dalam kegiatan pemangkasan pohon.
Kisah pohon tumbang di Malalayang bukan hanya sekadar berita tentang pohon yang tumbang. Ia adalah sebuah cerminan dari bagaimana koordinasi antar instansi dan peran serta masyarakat masih perlu ditingkatkan untuk membangun Manado yang lebih aman dan tangguh menghadapi bencana alam. Harapan Kakauhe untuk sinergi yang lebih baik, bukan sekadar harapan, tetapi sebuah kebutuhan mendesak. Agar kisah pohon tumbang tak lagi menjadi cerita yang berulang.